Wawancara adalah ujian yang kemungkinan subyektifitasnya
sangat tinggi. Pejabat pewawancara atau
petugas penguji wawancara kerja yang menentukan Anda diterima atau tidak, dan para
pimpinan perusahaan hampir jarang bertanya terlalu dalam alasannya apa. Sebijak
apapun seorang pejabat pewawancara, keputusannya pasti dipengaruhi suasana
hatinya.
Ada 3 fakta yang
tidak boleh Anda abaikan tentang pejabat pewawancara. Bila Anda memperhatikan
ini sebagai landasan bersikap maka peluang Anda diterima bisa meningkat, yaitu
bahwa petugas penguji wawancara kerja adalah :
- Manusia biasa.
- Pejabat sibuk.
- Bertugas mencari karyawan yang terbaik, sebuah tugas berat dari perusahaan.
Manusia biasa
Meminjam
syair lagu ‘Serius Band’ : “Pewawancara juga manusia punya rasa punya hati… Jangan
samakan dengan pisau belati…”
Mereka manusia yang punya perasaan, memiliki emosi. Memang
idealnya seorang pewawancara harus obyekif dan fair dalam menilai dan
memutuskan kandidat karyawan yang lulus test wawancara kerja, tetapi Anda tidak
bisa menghindari fakta ini. Karena itu, meskipun Anda memiliki kemampuan dan keterampilan
yang baik Anda harus bersikap yang membawa pengaruh baik bagi suasana hati
pejabat pewawancara.
Ada beberapa sikap yang bisa Anda lakukan untuk mempengaruhi
suasana hati pejabat pewawancara
- Memaksimalkan kebersihan kepala dan pakaian
- Mengetahui nama pejabat pewawancara dan menyebutnya saat dialog. Biasanya saat Anda masuk ke ruang wawancara mereka mengenalkan diri, tapi Anda boleh bertanya kepada petugas penerimaan sebelum masuk ruangan. Atau Anda tanyakan langsung kepada yang bersangkutan sebelum menjawab pertanyaan. Siapa pun orangnya akan merasa nyaman bila namanya dikenal dan disebut. Menyebutkan nama dalam pembicaraan juga membuat Anda dan mereka terhubung dengan kuat dan membangun suasana akrab.
- Menyampaikan ucapan terima kasih selesai wawancara karena Anda sudah diberi kesempatan
0 Komentar
Penulisan markup di komentar