Pengalaman kerja adalah senjata utama para pemburu kerja.
Informasi pengalaman kerja bagaikan garam dalam bumbu makanan, tanpanya makanan
tidak akan bisa lezat. Curriculum vitae tanpa keterangan pengalaman kerja akan
terasa hambar, atau kurang ‘nendang’...
Pemburu kerja yang baru lulus kuliah bukan berarti tidak
punya pengalaman kerja. Banyak yang memiliki anggapan salah tentang ‘pengalaman kerja’, beranggapan bahwa
hanya pengalaman bekerja pada suatu perusahaan saja yang bisa dimasukkan dalam
curriculum vitae pada kolom pengalaman kerja. Bahkan meskipun sudah memiliki
perusahaan sendiri pun merasa belum memiliki pengalaman kerja. Pengalaman kerja
banyak disalah artikan sebagai pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan.
Padahal semua pengalaman beraktivitas
yang mengandung nilai ekonomis dan profesionalisme, yang dilakukan di suatu
perusahaan, di organisasi, di kampus, di masyarakat, bahkan di rumah, bisa di-klaim sebagai pengalaman kerja.
Masalahnya, banyak petugas penyeleksi yang juga memiliki anggapan salah ini, nah...Maka Anda harus mampu menyajikannya dengan baik di curriculum vitae sehingga bisa mengesankan pembacanya.
Perusahaan sebenarnya mencari karyawan yang sudah punya
semangat kerja, tidak hanya memiliki semangat belajar. Ada perbedaan besar
antara atmosfir belajar di sekolah atau kampus, dengan atmosfir kerja di
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak mau menampung calon karyawan yang belum
siap dan memiliki semangat kerja. Calon karyawan yang baru lulus sekolah atau
kuliah, yang belum memiliki semangat kerja dianggap akan hanya membebani
perusahaan.
Tentang transisi dari semangat belajar menjadi semangat
kerja, akhir-akhir ini banyak perusahaan yang menjalankan program ‘Management
Trainee”. “Management Trainee” adalah program transisi bagi karyawan baru yang
baru lulus kuliah –yang memiliki prestasi akademik tinggi- untuk disiapkan
menduduki posisi midle management.
Terlepas dari adanya program “Management Trainee” ini,
curriculum vitae yang berisi selling point tinggi dalam hal ‘pengalaman kerja’ tetap
memiliki peluang lebih besar untuk dipilih sebagai peserta tahapan rekrutmen
selanjutnya.
Semua aktifitas Anda yang memiliki selling point dan bernuansa
profesionalisme bisa dituangkan di curriculum vitae sebagai pengalaman kerja.
Anda harus menyajikannya di curriculum vitae secara tepat sehingga petugas
penyeleksi karyawan menyadari bahwa itu adalah keunggulan.
Aktifitas yang bisa dijadikan pengalaman kerja :
-
Pengalaman organisasi
Aktifitas saat mengikuti organisasi adalah
keunggulan yang bisa diungkap dalam curriculum vitae sebagai pengalaman kerja.
Kebanyakan para pemburu kerja hanya menuliskan jabatan di organisasi, dan yang
lebih konyol lagi jabatannya adalah hanya sebagai anggota.
Seharusnya keterangan sebagai anggota
organisasi jangan ditampilkan dalam curriculum vitae, tapi tampilkan apa yang
sudah Anda lakukan saat menjadi anggota organisasi. Anda boleh menuliskan
jabatan dalam organisasi bila memang memiliki jabatan struktural, dengan tetap
diikuti aktifitas apa saja yang dilakukan saat menjabat.
Contoh :
Sekretaris BEM
o
Melaksanakan dan mengontrol seluruh
kegiatan administrasi seperti surat-menyurat, pembuatan proposal, pembuatan
laporan, dan notulensi.
o
Mengontrol dan melakukan evaluasi WEB,
Sosial Media, dan segala kegiatan BEM di dunia maya.
Pencapaian :
§ Berhasil
merumuskan SOP pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif.
Aktifitas dalam organisasi bukan hanya organisasi sekolah atau kampus, pengalaman berorganisasi selain itu juga bisa dicantumkan seperti komunitas hobi, komunitas sosial, karang taruna, dan lain sebagainya.
-
Pengalaman magang
Aktifitas saat magang adalah selling point
yang tinggi dalam curriculum vitae. Sekali lagi, itu bisa memiliki point bila
cara penyajiannya tepat. Kebanyakan pemburu kerja hanya menuliskan tempat dan
waktu magangnya, tanpa menjelaskan apa yang dilakukan selama magang. Mereka
menganggap nama besar tempat mereka magang cukup sebagai selling point.
Anggapan itu ada benarnya, tetapi tanpa menjelaskan apa yang dikerjakan saat
magang selling pointnya sangat rendah
-
Kegiatan sosial
Menjadi sukarelawan suatu kegiatan sosial
juga bisa dicantumkan dalam curriculum
vitae. Kegiatan membina anak-anak jalanan adalah pengalaman Anda dalam
mengelola sumber daya manusia. Kegiatan membina ibu-ibu PKK mengelola
bahan-bahan daur ulang kemudian menjualnya adalah pengalaman profesional Anda
dalam bidang produksi sekaligus penjualan.
-
Usaha atau proyek keluarga
Banyak pemburu kerja kurang pede mencantumkan pengalaman mendukung
usaha keluarga dalam curriculum vitae.
Padahal yang mereka lakukan dalam usaha keluarga tersebut bisa jadi memiliki selling point lebih tinggi dibanding
pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan. Pengalaman Anda sebagai marketing creative dalam usaha roti
keluarga bisa lebih bernilai dibanding pengalaman kerja hanya sebagai pelaksana
pemasaran sebuah perusahaan profesional.
Ada beberapa saran penyajian sehingga apapun aktifitas Anda
dianggap sebagai pengalaman kerja yang memiliki selling point tinggi:
1.
Gunakan kalimat aktif
Dalam menuliskan pengalaman beraktifitas
usahakan selalu menggunakan kalimat aktif : melakukan,
mengelola, mengendalikan, mengontrol, mengevaluasi, mengorganisisr, dan
lain-lain.
2.
Memilih kata-kata dalam atmosfir profesionalisme
Contoh :
o
Bila memiliki pengalaman menjaga toko kelontong
milik keluarga, Anda menuliskan di CV :
Melakukan kegiatan penjualan di
toko kebutuhan pokok.
o
Pengalaman membantu mengontrol pembukuan usaha
penggilingan beras bisa Anda tulis :
Melakukan seluruh proses
administrasi dan pembukuan pada perusahaan penggilingan beras
3.
Sampaikan prestasi atau pencapaian yang diraih
sebagai hasil dari aktifitas.
Contoh :
o
Berhasil menertibkan pembukuan sehingga
mengurangi tingkat kebocoran anggaran sebesar 50%.
o
Berhasil meningkatkan tingkat efisiensi
operasional Butik Busana Muslim sebesar 25%.
o
Berhasil membuat agenda kegiatan organisasi yang
efektif sehingga tingkat realisasi meningkat menjadi 98%
4.
Cantumkan wewenang besar yang dimiliki bila ada
Contoh :
o
Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan
operasional toko
o
Berwenang penuh dalam proses pembinaan karyawan
perusahaan pembuat tempe.
Anda cantumkan semua itu dalam kolom ‘Pengalaman Kerja’,
atau bisa juga diberi judul lain seperti : “Aktifitas”, “Pengalaman Kegiatan”,
dan lain-lain yang maksudnya adalah tentang segala karya Anda.
Yang lebih penting dari semua itu, dalam menuliskan segala
aktifitas sebagai ‘pengalaman kerja’, haruslah :
a.
Jujur
Semua yang Anda tulis haruslah sesuai fakta
yang terjadi, jangan ada dusta sekecilpun. Pastikan tidak ada sama sekali
rekayasa dalam informasi atau Anda akan menemui kehancuran karir. Petugas
penyeleksi calon karyawan adalah para pejabat profesional yang sudah
berpengalaman menemui ratusan orang yang melamar kerja. Mereka akan dengan
mudah menemukan kebohongan yang Anda lakukan. Bila pun mereka tidak
menyadarinya, suatu saat perusahaan akan menyadarinya dan itu lebih buruk lagi
bagi Anda.
b.
Selaras
Pastikan informasi yang Anda tulis selaras
dengan seluruh informasi dalam curriculum vitae. Selain menguatkan kesan,
keselarasan dalam curriculum vitae akan memudahkan Anda saat menghadapi
pertanyaan di ruang interview. Pastikan Anda bisa menjawab pertanyaan yang
berdasarkan informasi-informasi dalam curriculum vitae. Saat menjawab
pertanyaan usahakan selalu konsisten menggunakan kata-kata bernuansa
profesional.
Meskipun baru lulus sekolah atau kuliah Anda harus serius
dan bersungguh-sungguh dalam membuat curriculum vitae. Tingkatkan kepercayaan
diri, luruskan niat, kuatkan komitmen, kobarkan semangat, karena orang seperti
itulah yang dicari banyak perusahaan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar