Pada tanggal 26 September 2017 Tim JHC (Job Hunting Center) diundang dan
mendapat kesempatan memberikan kuliah tamu di hadapan mahasiswa dan alumni
(yang baru lulus) Program Studi Jaringan
Telekomunikasi Digital Politeknik Negeri Malang bertajuk “Kuliah
Tamu Peningkatan Peluang Kerja – Prospek dan Kompetensi Sarjana Telekomunikasi
Dalam Rangka Menghadapi MEA”.
Selama ini JHC
sering sekali mendapati, melalui online atau saat chatting, sikap-sikap para
lulusan sekolah baik SMA-SMK maupun sarjana yang menunjukkan kesadaran dan
pemahaman yang rendah tentang strategi menghadapi dunia kerja. Padahal dalam
postingan-postingan di Jobhuntingcenter.com
JHC sudah sangat banyak membahas
tentang itu yang lengkap dengan solusi dalam bentuk langkah konkrit.
Dari situlah JHC
menyadari bahwa tidak cukup hanya berbagi secara online kepada warga net
tentang strategi memenangkan persaingan menembus dunia kerja, tapi juga harus
berbagi secara offline kepada masyarakat nyata khususnya para siswa dan yang
baru lulus sekolah/kuliah. Hal itu semakin mendesak dengan dimulainya era MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang membuka peluang besar terjadinya persaingan
antar skilled labour (tenaga
berketerampilan) di antara negara-negara ASEAN dalam mendapatkan pekerjaan yang
terbaik.
Bila lembaga pendidikan Anda, baik SMK maupun Perguruan Tinggi, ingin menghadirkan Job Hunting Center di sekolah/kampus sebagai rangkaian Job Hunting Center Goes Offline to School/Campus silakan hubungi 081 555 88 2600 (call/WA).
Pada kesempatan itu, JHC mengawali ‘kuliah tamu’ dengan menampilkan
klip video Iwan Fals. Sebelumnya JHC
menyampaikan bahwa sulitnya mencari kerja itu bukan terjadi pada akhir-akhir
ini saja, saat adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), tapi sudah ada sejak
dulu, tepatnya pada tahun 1981 saat lagu “Sarjana Muda” diluncurkan Iwan Fals. JHC bersama-sama peserta kemudian menonton
Klip Video tersebut.
Lirik lagu “Sarjana Muda” :
Berjalan
seorang pria muda
Dengan jaket
lusuh dipundaknya
Di sela bibir
tampak mengering
Terselip
s'batang rumput liar
Jelas menatap
awan berarak
Wajah murung
s'makin terlihat
Dengan langkah
gontai tak terarah
Keringat
bercampur debu jalanan
Reff I :
Engkau sarjana
muda
Resah mencari
kerja
Mengandalkan
ijasahmu
Empat tahun
lamanya
Bergelut dengan
buku
'Tuk jaminan
masa depan
Langkah kakimu
terhenti
Di depan
halaman sebuah jawaban
Termenung lesu
engkau melangkah
Dari pintu
kantor yang di harapkan
Tergiang kata
tiada lowongan
Untuk kerja
yang di dambakan
Tak peduli
berusaha lagi
Namun kata sama
yang kau dapatkan
Jelas menatap
awan berarak
Wajah murung
s'makin terlihat
Reff II :
Engkau sarjana
muda
Resah mencari
kerja
Tak berguna
ijasahmu
Empat tahun
lamanya
Bergelut dengan
buku
Sia-sia
semuanya
Setengah putus
asa dia berucap
"maaf
ibu..."
Setelah menonton video, JHC menyampaikan fakta bahwa
ternyata sikap-sikap yang ditunjukkan oleh ‘sang sarjana muda’ dalam klip
tersebut adalah ciri-ciri seorang pencari kerja yang memiliki peluang kecil
diterima kerja karena tidak disukai penyedia pekerjaan.
Sikap-sikap itu, yang harus dihindari oleh para job hunter adalah :
·
Lusuh
Tidak ada perusahaan yang menyukai orang yang berpenampilan lusuh. Orang
yang lusuh identik dengan pemalas, yang enggan merawat diri dan penampilan. Kalau
merawat diri saja malas, mana bisa dia melaksanakan tugas dari perusahaan
dengan baik.
·
Wajah murung
Wajah murung memancarkan aura negatif, tidak menguntungkan perusahaan.
Dalam persaingan usaha yang sangat ketat saat ini kualitas pelayanan menjadi
andalan perusahaan untuk memenangkannya. Salah satu syarat utama pelayanan
prima adalah keramahan.
·
Langkah gontai tak terarah
Langkah gontai tak terarah adalah sikap orang yang tidak memiliki tujuan
jelas. Tidak ada perusahaan yang tertarik pada orang yang tidak punya tujuan
jelas.
·
Resah
Orang yang resah tidak mungkin bisa produktif. Semua perusahaan pasti
mencari orang-orang yang produktif sebagai karyawannya.
·
(Hanya) Mengandalkan ijazah
Untuk sebagaian besar perusahaan, memang ijazah digunakan untuk seleksi
awal proses rekrutmen. Tapi setelah itu, dan porsinya jauh lebih besar, adalah
seleksi kompetensi dan sikap. Orang yang hanya mengandalkan ijazah karena tidak
punya (atau tidak sadar bila memiliki) kompetensi.
JHC juga
menyampaikan pada zaman sekarang, zaman komunikasi digital, bukan lagi zaman
sarjana berjalan dari pintu ke pintu perusahaan untuk melamar kerja. Tapi
sarjana harus mampu membuat dirinya ditemukan oleh perusahaan.
JHC
meyakinkan semua peserta kuliah tamu bahwa dalam mencari pekerjaan mereka jangan
bersikap sebagai pengemis pekerjaan, tapi sarjana berkualitas yang menawarkan kerjasama
saling memberi manfaat dengan perusahaan. (Silakan baca : Beda Antara PencariKerja dengan Pengemis Kerja).
Agar mudah ditemukan oleh perusahaan para pencari kerja
harus menggunakan strategi yang efektif. Fasilitas untuk menjalankannya sudah
tersedia dan dimiliki oleh 99% Mahasiswa/Siswa/Sarjana, yaitu gadget :
Smartphone, Tab, PC, Notebook, Laptop, dan media digital lainnya. Sayangnya
hanya sebagian kecil dari pencari kerja yang menggunakan gadget-nya untuk
menjalankan strategi memenangkan persaingan mendapatkan pekerjaan idaman.
Sebagaian besar pencari kerja, yang sebenarnya sangat membutuhkan pekerjaan, hanya
menggunakan gadgetnya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bagi masa depan
mereka seperti main game, chatting yang tidak penting, baca berita-berita hoax
dan ikut menyebarkannya, selfi, dan lain-lain.
JHC menggugah
kesadaran para peserta kuliah tamu untuk berubah lebih perhatian dan fokus
terhadap masa depannya. Masa depan tergantung masing-masing orang, dan setiap
orang akan mendapatkan apa yang diusahakannya sendiri. Meskipun tidak ada kata
terlambat, semakin awal menyiapkan masa depan semakin bagus hasil yang akan
didapatkan.
Aturan ini berlaku tidak hanya untuk yang ingin jadi
karyawan, tapi juga berlaku bagi yang ingin menjadi praktisi pengajar/dosen,
juga untuk yang ingin menjadi entrepeneur-berwirausaha.
Ingin menjadi apapun setelah lulus sekolah/kuliah harus mau
dan mampu menjalankan strategi memenangkan persaingan, dan gadget mempermudah menjalankan
strategi itu.
Lebih lengkapnya JHC
menyampaikan Strategi Memenangkan Persaingan Menembus Dunia dibagi menjadi 3
sub tema :
·
Strategi Menyerang
Dalam sesi ini JHC mengupas tentang :
o
Strategi komunikasi dalam CV dan surat lamaran
kerja
o
Format Curriculum vitae yang baik
o
Memasarkan diri melalui Sosial Media
·
Strategi Menjadi Pemenang
Dalam sesi ini JHC
mengupas tentang persiapan menghadapi wawancara kerja :
o
Persiapan mental
o
Persiapan fisik-penampilan
o
Persiapan kemampuan komunikasi
o
Persiapan menjawab pertanyaan
·
Aksi di Medan Persaingan
Dalam sesi ini JHC
mengupas tentang apa yang harus dilakukan saat menghadiri wawancara kerja :
o
Barang-barang yang harus dibawa
o
Aksi di ruang tunggu
o
Aksi memasuki ruang wawancara kerja
o
Aksi saat wawancara kerja
o
Aksi setelah wawancara kerja
Selama berlangsungnya acara kuliah tamu JHC membagikan 3 voucher gratis
pembuatan curriculum Vitae dalam Bahasa Inggris kepada 3 orang yang bertanya
atau yang menjawab pertanyaan. Di akhir acara JHC juga mengumumkan fasilitas
harga spesial khusus untuk lulusan Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Polinema tahun 2016 dan 2017 yang berlaku sampai akhir November 2017.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar