STOP! Berhenti memperdebatkan desain Curriculum Vitae!
Bila Anda enggan memermak desain CV, cukup dengan desain
standard saja, ok...
Bila Anda ingin mempunyai desain CV yang menarik, pasang
banyak ornamen dan warna, silakan...
Masing-masing ada manfaatnya, masing-masing ada risikonya.
Silakan gunakan desain masing-masing dengan segala manfaat dan risiko.
Karena itu pahami manfaat dan risikonya. Baca lagi manfaat
desain yang menarik di Blog ini. Baca juga tentang desain
yang ATS friendly.
Sekarang...mari kita lebih fokus membahas konten. Karena,
mau desain polos, mau desain yang atraktif, bila konten CV-nya jelek PASTI
DITOLAK perusahaan.
Konten CV itu ada dua bagian : data dan struktur.
Data adalah semua yang Anda miliki, yang Anda tawarkan
kepada perusahaan. Setiap orang pasti berbeda. Saya tidak akan punya saran
generik untuk data, karena masing-masing orang punya data yang berbeda.
Struktur konten adalah tentang bagaimana menuangkan data ke
dalam curriculum vitae. Kalau ini ada saran generiknya. Karena itu yang kita
bahas sebentar lagi adalah struktur konten curriculum vitae.
Sub topik
i. Struktur Konten Curriculum Vitae
ii. Panjang Curriculum Vitae
iii. Macam Informasi yang Dimasukkan dalam Curriculum
Vitae
iv.
Pola Kalimat
Struktur
Konten Curriculum Vitae
Ada 3 hal yang memengaruhi kualitas curriculum vitae :
1.
Panjang curriculum vitae
2.
Macam informasi yang dimasukkan ke dalam
curriculum vitae
3.
Pola kalimat
Tolok ukur kualitas yang akan kita gunakan kali ini adalah
berdasarkan penilaian Applicant Tracking System (ATS)
“Tapi khan masih banyak perusahaan yang belum menggunakan
ATS?”
Benar sekali. ATS adalah software. Program yang ditanamkan
di dalamnya berdasarkan hasil penelitian dan pendapat para praktisi rekrutmen.
Cara berpikir ATS adalah cara berpikir petugas perekrut karyawan, algoritmanya
sama.
Karena mesin, robot, seleksi ATS lebih ketat dan presisi dibanding seleksi manual oleh petugas rekrutmen. Jadi bila CV Anda disetting agar lulus ATS, maka peluang lulus dalam seleksi manual pasti juga akan tinggi.
Panjang Curriculum Vitae
Hampir semua pakar karir menyarankan untuk membatasi CV
hanya dua halaman, maksimal tiga halaman. Alasan utamanya adalah karena recruiter hanya punya waktu yang pendek sekali untuk
membaca setiap CV. Mereka tidak punya waktu untuk membaca CV yang panjang
berlembar-lembar.
Bagaimana dengan ATS? Bukankah ATS adalah robot yang mampu
membaca CV sepanjang apapun dengan cepat?
Benar, ATS adalah robot yang mampu membaca text yang panjang
dalam waktu yang cepat. Namun, jangan lupa, bahwa ATS diprogram berdasarkan
cara berpikir manajer HR.
Selain itu ATS menggunakan panjang CV sebagai salah satu
parameter penilaian karena menggunakan sesuatu yang disebut rasio
signal-to-noise, yaitu informasi yang secara spesifik berhubungan dengan posisi
pekerjaan dibandingkan dengan informasi yang tidak relevan. CV yang terlalu
panjang dinilai tidak efisien.
CV yang terlalu panjang, yang isinya tidak relevant dengan
target posisi pekerjan, menggambarkan pemiliknya yang kurang fokus, kurang
mampu membuat perencanaan, kurang jelas tujuannya. Ciri-ciri orang yang tidak
profesional.
Jadi, ATS bukan tidak mampu membaca CV yang panjang, tetapi ATS akan melakukan pengurangan score untuk CV yang panjangnya melewati batas.
Berapa batas maksimal panjang curriculum vitae?
Dalam jumlah kata ada beberapa pendapat.
Resumeworded.com : 450 - 650 kata untuk pencari kerja
tingkat pemula dan menengah, dan sampai 850 kata untuk pencari kerja tingkat
senior
Cultivatedculture.com : 475-600 kata, mengacu hasil
penelitian oleh talent.work
Ziprecruiter.com : 600-700 kata berdasar analisa penelitian
lebih dari 3 juta CV.
Anita Bruzzese, pakar karir : 400-800 kata.
Dari beberapa pendapat itu mungkin bisa kita simpulkan :
Panjang CV paling aman : 600-700 kata
Untuk fresh graduate : minimal 400 kata, karena belum punya
banyak pengalaman yang bisa ditampilkan di CV.
Untuk level senior (bekerja >10 tahun) : maksimal 850
kata.
Macam
Informasi yang Dimasukkan dalam Curriculum Vitae
Informasi yang dimasukkan dalam curriculum vitae juga tidak
bisa sembarangan. CV Anda bisa dinilai rendah oleh ATS gara-gara ada
informasi-informasi yang tidak penting.
Jadi, jangan memasukkan informasi ke dalam CV hanya untuk
menggenapi batas minimal panjangnya.
Informasi apa saja yang harus atau boleh dimasukkan dalam
curriculum vitae?
Ada perbedaan pendapat. Seperti objective, Ziprecruiter
menyarankan untuk memasangnya. Sementara Resumeworded justru menganggap
Objective sebagai informasi yang tidak penting dan bisa mengurangi score
curriculum vitae. Begitu juga dengan informasi Reference. Menurut Resumeworded,
reference tidak sepatutnya dimasukkan dalam curriculum vitae. Informasi itu
baru dibutuhkan setelah tahap interview.
Namun di antara perbedaan itu ada kesamaan bahwa yang harus
ada dalam curriculum vitae adalah informasi tentang contact information,
experience, dan education. Pendidikan non formal seperti pelatihan (training)
dan kursus (course) termasuk dalam education.
Bagaimana dengan fresh graduate? Khan belum punya pengalaman
kerja?
Sebenarnya itu bukan masalah. Experience tidak harus diisi
dengan pengalaman menjadi karyawan. Anda bisa mengisinya dengan segala
aktivitas selama sekolah atau kuliah, seperti pengalaman organisasi, magang,
research project, social project, sebagai sukarelawan. Bila Anda pernah
membantu orang tua menjalankan usaha keluarga, itu suatu pengalaman yang sangat
tinggi nilainya. Tinggal bagaimana cara menuliskannya dalam curriculum vitae.
Bila setelah menuliskan tiga informasi tersebut ternyata
panjang CV Anda belum mencapai batas minimal, masukkan informasi tentang skill
atau keterampilan. Summary bisa Anda tuliskan juga dalam curriculum vitae dalam
bentuk ringkasan prestasi atau pencapaian kerja, yang dilengkapi metrik angka.
Sebenarnya CV jadi terlalu panjang karena terlalu banyak
informasi tidak penting yang dimasukkan. Bila Anda hanya memasukkan tiga
informasi : contact information, experience, dan education, Anda tinggal menata
kalimat dengan pola yang benar, maka CV Anda akan berkualitas dan mendapatkan
nilai tinggi dari ATS.
Pola
Kalimat
Banyak pelamar kerja yang gagal membedakan antara job description dalam pengumuman lowongan kerja dengan penjelasan experience dalam curriculum vitae.
Apa bedanya?
Contoh :
Visiting clients and
potential clients to evaluate needs or promote products and services.
Giving sales
presentations to a range of prospective clients.
Contoh di atas adalah job description dalam informasi lowongan kerja. Tentang uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan pada posisi pekerjaan tertentu.
Sedangkan penjelasan dalam experience di curriculum vitae adalah tentang apa saja yang sudah Anda lakukan, bukan yang akan Anda lakukan, bukan pula yang seharusnya Anda lakukan.
Recruiter membaca curriculum vitae untuk menemukan apa saja yang bisa Anda lakukan. Experience itu tentang pengalaman, segala hal yang sudah Anda alami dan lakukan. Dari experience perusahaan berusaha menakar dan mengukur keunggulan Anda.
Anda harus menyampaikan sesuatu yang kongkrit dan terukur.
Coba perhatikan contoh berikut :
Evaluating service
quality based on input from clients as a result of daily visits, thereby
successfully reducing the churn rate by 25% and increasing customer growth rate
by 15%.
Presenting service
product information to 20 potential clients every week so as to get the
addition of 10 new clients a month
Perhatikan contoh itu! Bisa dibaca dan dirasakan tentang sesuatu yang nyata. Apa bedanya dengan contoh sebelumnya?
Pada dua kalimat contoh terakhir ditemukan metrik angka. Itu perbedaan terbesar dengan dua contoh kalimat sebelumnya, dan patut Anda pahami bahwa itu bernilai sangat tinggi menurut ATS.
Polanya harus mengandung:
Kata kerja tindakan (action verb) + istilah unik bidang pekerjaan +
metrik angka
Pola seperti itu adalah pola yang ramah ATS, kalimat yang ATS friendly.
Kata kerja tindakan adalah kata kerja untuk kalimat aktif. Usahakan selalu menggaunakan kalimat aktif dalam menjelaskan pengalaman kerja.
Istilah unik bidang pekerjaan adalah ruang untuk memasukkan
keyword sesuai bidang pekerjaan target Anda. Bisa diisi hard skill atau
technical skill.
Metrik angka adalah kualitatif pembuktian bahwa Anda
benar-benar sudah pernah melakukan pekerjaan tersebut. Metrik angka tidak harus
diisi jumlah barang atau uang, tapi bisa juga diisi durasi waktu, perbandingan
atau prosentase, dan volume.
Kata kerja tindakan : Evaluating, Reducing, Increasing, Presenting
Istilah unik bidang pekerjaan : service
quality, churn rate, customer growth rate, service product information, potential
clients
Metrik angka : 25%, 15%, 20, 10, a
month
Bila ternyata proses rekrutmen tidak menggunakan ATS, apakah pola kalimat seperti itu berpengaruh meningkatkan peluang dipanggil interview?
Silakan baca lagi dua kalimat contoh pertama, bandingkan dengan dua kalimat contoh kedua. Bisa Anda RASAKAN bedanya? Itulah yang DIRASAKAN recruiter atau manajer HR.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar