Wah saya hidup dikawasan hutan mangrove aja bisa dapat berlipat-lipat dari angka itu dari memungut sampah plastik. Dengar ada sahabat yang hanya dapat 150.000/bulan saya jadi berpikir, sahabat ini hidup dimana? Ingin rasanya saya bantu berikan solusi untuk bisa menambah jumlah penghasilan sahabat.
Apakah sahabat tahu kertas? Sampah kertas biasanya dibuang begitu saja, kalau sudah di TPA biasanya susah diselamatkan lagi karena biasanya sudah basah dan rusak sehingga sulit dilakukan pemilahan. Kertas-kertas ini juga ada jenisnya, setiap jenis kertas memiliki nilai jual yang berbeda. Misalnya kertas HVS bekas bisa dijual 4000/kg, atau koran bekas bisa 3000/kg atau jenis lainnya yang berkisar antara 500 s/d 2000/kg.
Sobekan kertas HVS yang sudah tak terpakai dari tempat fotocopy
Katakan sahabat bisa kumpulkan 10kilo saja perhari dengan harga dirata-ratakan Rp2000 sudah bisa mendapatkan 20.000 yang dilakukan 30 hari. Maka sebulan bisa mendapatkan tambahan 600.000. Lumayan kan, dari kertas yang terbuang sia-sia, sahabat bisa mendapatkan tambahan, sekaligus melakukan kegiatan kampanye penghematan kertas demi kelestarian hutan dan bumi. Sehingga pantas disebut pendekar penyelamat langit dan bumi…hahaha….
Kertas HVS dari kantor-kantor biasanya beli 1000 rupiah saja.
Sahabat tinggal mencari darimana sumber kertas bekas itu berasal. Misalkan di ATM bisa dapatkan kertas strok penarikan. Di kantor-kantor bisa didapatkan kertas HVS. Atau di tempat fotocopy bisa didapatkan beragam potongan kertas yang biasanya dibuang. Atau di warung-warung bekas kotak karton kemasan makanan ringan juga biasanya dibuang begitu saja.
Strok belanja dan bekas penarikan dari ATM terdekat
Sahabat hanya perlu minta ijin saja kepada pemilik atau penjaga tempat usaha agar bisa diberikan ijin mengambil sampah kertas tersebut agar tidak disangka pencuri. Cukup ijin sekali saja, kalau sudah kenal tinggal diangkut saja. Bisa-bisa sahabat diberi tips karena sudah mengambil sampahnya. Intinya jangan gengsi dan jangan malu, toh kemaluan juga sudah tertutupi oleh pakaian…hehehe….
Ada lagi…, pedagang martabak telor biasanya punya krat telor, ini juga biasanya dibuang oleh Abang nya. Tukang martabak telor yang sudah dapat untung banyak dari jualan telor akan malas mengumpulkan krat telor tersebut karena akan memakan tempat. Dekati dan minta saja, pasti dikasih. Sahabat bisa kumpulkan dan sortir yang bagus untuk dijual kembali ke pengepul telor. Biasanya dijual per biji.
Krat telor dari babang tukang martabak gratiss…
Tukang sablon dan jasa pengiriman paket juga bisa sahabat dekatin, ada limbah kertas bekas lakban biasanya juga dibuang tanpa makna. Laksana habis manis sepah dibuang, begitulah nasib kertas alas lakban yang biasa disebut kones ini. Sahabat bisa minta kones ini gratis. Tinggal membersihkan sisa plastik yang tertempel, anda bisa menjualnya kiloan.
Kertas lakban atau kones dari tukang sablon dan jasa pengiriman paket.
Dan yang terakhir yang selalu disia-siakan, mantan yang senantiasa melindungi, namun ketika nikmat sudah tiada lagi selalu dibuang, sembarangan, berserakan. Ya, kertas kemasan rokok. Ini sangat mudah ditemukan, dimana-mana. Sahabat bisa memungut sepuasnya. Atau meminta peda teman lalu kumpulkan. Singkirkan plastik yang masih tersisa, lalu masukan dalam satu wadah kemudian timbang dan jual kiloan. Dengan demikian para mantan akan berhutang jasa pada anda…hehehe…
Kertas rokok yang dipungut di jalanan
Intinya jangan gengsi dan jangan malu melakukan pekerjaan apapun itu. Malulah ketika penghasilamu kecil. Saya bukannya sombong atau sok mengajarin, cuma mau memberikan sebuah solusi ketika keadaan sahabat yang tiada berdaya, tanpa wawasan pengetahuan dan modal untuk mendapatkan penghasilan cukup. Saya tawarkan cara mudah tanpa modal dan tanpa perlu skil atau wawasan khusus, sahabat bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Semoga bermanfaat.
Tambahan: jangan minta kardus sebab kardus termasuk komoditas yang diperjual-belikan, selain itu membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanannya. Tapi kalau ada yang memberi, terima aja, dan itu adalah rejeki.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar