Banyak pencari kerja yang
menganggap bahwa curriculum
vitae hanyalah dokumen formal administratif, sebuah kegagalan paham
yang fatal.
Digunakan untuk
mendapatkan pekerjaan adalah salah satu fungsi curriculum vitae. Anggapan bahwa curriculum
vitae adalah dokumen formal administratif mungkin benar bila digunakan
selain untuk mendapatkan pekerjaan, atau
pada fase melengkapi data setelah diterima kerja, atau mendapatkan
pekerjaan sebagai PNS dan sejenisnya.
Ada beberapa guna curriculum
vitae selain untuk mendapatkan pekerjaan, seperti sebagai dokumen kelengkapan
untuk kenaikan jabatan (promosi), dokumen yang dibutuhkan oleh panitia suatu
event bagi juri atau pemateri. Curriculum vitae hanyalah sebagai dokumen formal
administratif pada saat yang dibutuhkan adalah data yang lengkap terperinci,
sehingga petugas yang membacanya memang harus meneliti seluruh data di
dalamnya.
Petugas penyeleksi penerimaan
PNS akan dengan teliti membaca keseluruhan curriculum vitae yang masuk sebagai
seleksi administratif. Pejabat HRD membutuhkan seluruh data karyawan yang
dipromosikan naik jabatan juga sebagai langkah administratif. Sedangkan pada
proses rekrutmen dalam perusahaan selain PNS dan sejenisnya fase administratif
ini baru dilakukan bagi calon-calon karyawan yang sudah melewati beberapa fase
sebelumnya atau sudah dianggap layak dipertimbangkan untuk diterima. Sebelum
mencapai fase ini petugas penyeleksi tidak akan bersedia membaca curriculum
viate yang panjang berlembar-lembar bila tidak tertarik saat membaca halaman
pertama.
Para pencari kerja, sebelum
masuk dalam daftar calon karyawan yang dipertimbangkan untuk mengikuti proses
rekrutmen selanjutnya, harus mampu mempengaruhi petugas penyeleksi agar
tertarik kepadanya. Karena itulah curriculum vitae yang dikirim harus berfungsi
sebagai sarana menawarkan diri atau bagaikan brosur pemasaran, bukan sebagai dokumen
administratif. Curriculum
vitae seperti ini sering disebut resume. Meskipun sebenarnya ada yang
menganggap curriculum vitae dan resume adalah dua hal yang berbeda (bisa
dibaca di sini)
Sebagai proposal penawaran atau
brosur produk, curriculum vitae harus bisa
-
membuat target pasar
yaitu perusahaan tujuan yang diwakili petugas penyeleksi berminat untuk membaca
segala informasi di dalamnya.
-
Mempengaruhi
pertimbangan petugas penyeleksi sehingga berkenan memproses untuk tahapan
selanjutnya
Tampilan harus menarik
Tampilan curriculum
vitae harus menarik, nyaman dibaca, sehingga secara sekilas sudah memiliki
nilai lebih dibanding curriculum vitae lainnya
yang mungkin berjumlah puluhan, atau bahkan ratusan, masuk setiap hari.
Sebelum diketahui isinya tentu saja penampilan curriculum vitae yang harus
mampu mengalahkan CV-CV lainnya.
Yang dimaksud menarik bukan
karena banyak gambar, warna-warni, dan menggunakan font yang artistik. Memasang
banyak gambar yang tidak jelas maksudnya, menggunakan banyak warna dan font
yang artistik akan mengesankan kurang profesional, dan membuat petugas
penyeleksi mengalami kesulitan membaca isinya. Petugas penyeleksi akan lebih
sibuk berusaha memahami gambar, atau menikmatinya, dibanding berusaha membaca
informasi yang ada di dalamnya.
Menggunakan banyak gambar (yang
relevant), warna, dan font artistik mungkin bisa berguna bila posisi yang
dituju memang bidang kreatif atau bidang yang membutuhkan keahlian seni. Sehingga
pemasangan gambar, penggunaan warna, dan font artistik menjadi unjuk
keterampilan dalam hal kreatifitas atau seni.
Tampilan yang menarik adalah
yang dalam sekali pandang petugas penyeleksi bisa menangkap apa yang ditawarkan
oleh pemilik curriculum vitae. Tampilan yang
menggunakan font sederhana sehingga mudah dibaca, menggunakan warna yang
nyaman dipandang mata, dan dengan penataan paragraph yang efektif akan sangat mengesankan petugas penyeleksi. Petugas
penyeleksi akan bisa membaca isi curriculum vitae dengan nyaman dan senang.
Informasi yang ingin
disampaikan disajikan dengan menarik dan mudah dipahami. Penggunaan gambar atau
grafik secukupnya yang berhubungan dengan informasi atau data akan meningkatkan
daya tarik curriculum vitae. Menggunakan grafik batang untuk menampilkan skala
keunggulan yang ditawarkan akan menguatkan kesan dan memiliki kekuatan pengaruh
yang lebih tinggi dibanding hanya dalam bentuk tulisan. Menggunakan font yang
digaris tebal atau miring juga bisa berguna untuk memberikan tekanan pada
informasi yang jadi andalan.
Menggunakan format lebih dari
satu kolom dalam satu halaman bisa membuat pembaca lebih nyaman, selain juga
membuat pemanfaatan ruang halaman menjadi lebih efisien. Informasi yang akan
disampaikan pada satu halaman yang menggunakan dua kolom tentu cenderung lebih
banyak dari pada hanya menggunakan satu kolom.
Memilih informasi yang penting
Untuk mencari kerja, atau
memasarkan diri di dunia kerja, informasi yang ditampilkan dalam curriculum
vitae harus benar-benar dipilih yang penting-penting saja, sesuai dengan fungsi
curriculum vitae sebagai proposal penawaran atau bagaikan brosur produk.
Seperti yang disampaikan di
atas, petugas penyeleksi surat lamaran kerja harus membaca puluhan bahkan
ratusan CV yang masuk setiap hari. Rata-rata mereka hanya punya waktu tiga
menit untuk membaca setiap CV. Tidak mungkin mereka sudi membaca sampai selesai
CV yang panjang berlembar-lembar. Informasi yang bertele-tele tanpa tujuan
jelas juga pasti diabaikan petugas penyeleksi.
Informasi andalan harus
diletakkan di halaman pertama, karena sangat mempengaruhi pilihan petugas
penyeleksi bersedia membaca halaman berikutnya atau tidak.
Apakah informasi penting? Penting bagi siapa?
Curriculum vitae yang berfungsi
sebagai sarana komunikasi memasarkan diri harus berisi informasi yang penting
bagi perusahaan, informasi tentang hal yang dibutuhkan perusahaan. Segala
informasi yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan perusahaan jangan
dimasukkan ke dalam CV.
Petugas penyeleksi mendapat
mandat dari perusahaan untuk mencari karyawan baru yang memiliki kriteria
tertentu sesuai kebutuhan perusahaan. Selain tampilan, curriculum vitae berisi
informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan pasti akan memikat petugas
penyeleksi sehingga bersedia membaca halaman selanjutnya.
Banyak pencari kerja yang
memasukkan informasi yang penting menurut dirinya sendiri tetapi tidak penting
menurut perusahaan. Informasi-informasi seperti ini, apalagi bila ditempatkan
di halaman pertama, justru akan menurunkan kesan positif dari petugas
penyeleksi yang membacanya. Mereka akan kehilangan selera untuk melanjutkan
membaca, kemudian memutuskan untuk membaca curriculum vitae dari pengirim
berikutnya.
Karena itu sebelum menyusun
sebuah CV, pencari kerja harus melakukan pencarian data tentang perusahaan yang
dituju dan posisi yang dibidik. Bila perlu curriculum vitae disusun spesifik
untuk setiap perusahaan sesuai data-data
masing-masing.
Informasi-informasi yang
dipilih sebagai isi curriculum vitae
juga harus memiliki selling point, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Jadi, sebelum dimasukkan ke
dalam curriculum vitae informasi
harus diuji :
- Apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
- Apakah mengandung selling point?
- Apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
- Apakah mengandung selling point?
Bila jawabannya tidak untuk
kedua pertanyaan tersebut, maka informasi itu harus dikeluarkan dari curriculum
vitae.
Satu hal lagi yang sangat
penting adalah bahwa semenarik dan setinggi apapun selling pointnya, sebuah
informasi harus sesuai fakta. Kebohongan sekecil apapun dalam curriculum vitae
akan segera diketahui. Data-data fiktif yang dimasukkan ke dalam curriculum
vitae untuk meningkatkan daya tariknya pasti akan diketahui dalam proses
rekrutmen, cepat ataupun lambat. Pencari kerja harus mampu membuat curriculum
vitae yang menarik, punya daya pengaruh, penuh selling point, tetapi tetap
berlandaskan kejujuran.
gambar dari www.all-free-download.com
0 Komentar
Penulisan markup di komentar